Langsung ke konten utama

Bandung: Kota yang memeluk cinta di bawah cahaya malam.

Bandung kota yang terkenal sebagai "Paris Van Java" adalah salah satu kota romantis yang menyimpan banyak keindahan di setiap sudutnya. Tidak hanya dikenal dengan keindahan alamnya, tetapi juga kuliner dan arsitektur bangunannya yang menawan, serta menyimpan banyak kenangan sejarah. πŸ›


Bandung bukan hanya menarik dikunjungi untuk jalan-jalan di pagi atau siang hari, malam haripun menawarkan pesona yang tak kalah menawannya. 🌚 



Salah satu destinasi menarik yang wajib dikunjungi saat malam hari jika main di Kota Bandung adalah Observatorium Bosscha. Kalo inget Bosscha inget film petualangan sherina atau pengabdi setan 2 nih? πŸ˜„πŸ‘»
Selain lokasi syuting kedua film tersebut, Bosscha memang memiliki nilai sejarah tersendiri, bangunan yang telah berdiri bertahun-tahun lamanya, namun masih berfungsi dengan baik hingga saat ini. Bosscha merupakan tempat peneropongan bintang tertua di Indonesia. Sekarang bangunan tersebut menjadi bagian dari Institut Teknologi Bandung dan merupakan cagar budaya.

 
Setelah sekian lama tidak membuka kunjungan malam untuk masyarakat umum, akhirnya Observatorium Bosscha membuka kembali kesempatan untuk kita mendapatkan pembelajaran dan pengalaman menarik menjelajahi pekarangan dan gedungnya, menemukan kekayaan sejarah observatorium sebagai tempat penting pusat kegiatan astronomi modern di Indonesia. Nah, selain dibuka kunjungan siang saat weekend, Observatorium Bosscha saat ini mengadakan program kunjungan malam🌠 Kesempatan langka banget bisa menikmati langit malam menggunakan teleskopπŸͺ⭐️πŸŒ›. Program kunjungan malam di tahun 2024 ini dibuka di hari-hari tertentu pada bulan Juni-Agustus saja looh. Karena programnya yang sangat terbatas, sayang jika kesempatannya di buang begitu saja, kan?
Diberi kesempatan untuk mengamati objek langit malam secara langsung menggunakan teleskop yang dipandu oleh staf astronomi (selama cuaca cerah), wah suatu pengalaman menarik bukan?


Kenapa hanya di bulan Juni-Agustus saja? Hal ini dimaksudkan oleh Observatorium Bosscha untuk memaksimalkan peluang keberhasilan pengamatan karena sudah memasuki musim kemarau. Kegiatan kunjungan malam, dimulai pukul 17.00-20.00 WIB. Kenapa dari sore, memang jam segitu sudah ada bintang? Kegiatan dimulai sejak sore hari dimaksudkan agar pengunjung dapat beradaptasi terlebih dahulu ketika hari masih terang. Karena lingkungan Observatorium Bosscha saat malam tidak boleh ada polusi cahaya, jadi penerangan di sana saat langit gelap ya sangat minim dan terbatas. Jadi bagi yang membawa anak kecil mohon agar tetap dijaga dan diawasi ya.


Kunjungan malam kali ini hanya dibuka untuk hari Kamis/Jumat setiap 2 pekan pada bulan Juni hingga Agustus 2024. Masih ada kesempatan war tiketnya untuk bulan Agustus 2024. Yuk yuk siap-siap, karena setiap tanggal kunjungan kuota pengunjungnya  maksimal 100 orang saja.

Semoga beruntung ya teman-teman. Informasi lengkap pendaftaran silakan bisa mengunjungi website https://bosscha.itb.ac.id/id/publik/kunjungan/malam/.

Untuk kunjungan malam 8 dan 9 Agustus 2024, pendaftaran dibuka hari Kamis 1 Agustus 2024. Lalu kunjungan malam tanggal 15 dan 16 Agustus 2024, pendaftaran dibuka 6 Agustus 2024. Pendaftaran dibuka mulai jam 09.00 WIB ya. Selamat mencoba πŸ˜‰



















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Lebih Dekat Urang Kanekes, Baduy Dalam dan Hidup Berdampingan Dengan Alam

Apa yang teman cerita pikirkan tentang Baduy? Suku pedalaman yang tertinggal dan jauh dari kata modern? Siapa sih sebenarnya suku Baduy itu? Apa benar kehidupan orang Baduy penuh dengan Mistis? Nah, kali ini aku ingin berbagi cerita tentang pengalaman menarik ketika berkunjung ke Perkampungan Baduy. Perkampungan yang jauh dari keramaian kota. Menghabiskan akhir pekan di Baduy Dalam? Kenapa Nggak πŸ˜‰ Oke, be quiet! Life is simple, but not easy.  Mari belajar kesederhanaan dan ketangguhan hidup orang Baduy. Don't slack off! Mari bergerak dan ikut berpetualang bersamaku 🚢‍♀️🚢‍♀️🚢‍♀️🚢‍♀️ Hal pertama yang menarik adalah mereka sendiri ternyata tidak pernah menyebut dirinya suku Baduy, melainkan urang Kanekes (orang Kanekes). Aku baru tau hal ini ketika Ayah Darma menjelaskan.  Ada dua golongan yaitu Baduy Dalam dan Baduy Luar. Apa perbedaannya?  Untuk perbedaan yang mudah diketahui adalah orang Baduy Luar sudah bisa menerima budaya dari luar, menggunakan handphone, mandi dengan sab

Mengenal Lebih Dekat Kehidupan Masyarakat di Kampung Adat Tasikmalaya

Apa yang dipikirkan ketika mendengar nama Kampung Naga? Kampung yang dihuni oleh naga-naga terbang seperti di televisi? πŸ‰πŸ² Wohooo yang ini lebih menarik dari sekedar Naga sungguhan. Kampung Naga adalah salah satu kampung adat tradisional yang berada di Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. Desa tradisional sunda dengan gubug bambu beratap jerami, terletak di lembah dan dikelilingi sawah. Dengan berkunjung ke sini kita bisa belajar tradisi dan adat istiadat, serta menikmati keindahan arsitektur, serta alamnya.  Kehidupan di Kampung Naga Tasikmalaya masih sangat kental dengan budaya sunda dan tradisi nenek moyang zaman dulu. Kurang lebih sama seperti suku Baduy, di Kampung Naga ini juga menolak adanya listrik dan pengaruh modernisasi, kegiatan bekerja masyarakatnya seperti menumbuk di lesung itu tidak boleh diabadikan, juga sama-sama memiliki kepercayaan kuat terhadap alam.  Untuk masuk ke Kampung Naga kita harus menuruni anak tangga yang jumlahnya berapa lapis? Ratusan

Merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Menginap di Museum Perumusan Naskah Proklamasi

Night at Museum - Menginap di Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Apa yang kamu temukan di sana? πŸ‘»πŸ‘Ή Apa yang pertama kamu pikirkan ketika ada kegiatan menginap di Museum? Teringat filmnya  Night at the Museum, tentang  seorang penjaga malam di Museum Sejarah yang menemukan bahwa koleksi museumnya hidup kembali setiap malam. 😱😱 Kira-kira mungkin terjadi ga ya di kehidupan nyata? Eitss penasaran ga? Jadi gini...  Semua berawal dari keinginan menyambut hari Kemerdekaan Indonesia yang ke 78 dengan cara yang beda. Teman cerita perlu meyakini bahwa k emerdekaan itu adalah sebuah proses. Selama hampir 78 tahun ini kita ngapain aja? Kepikiran, ngapain aja ya kira-kira?   Banyak cara seru yang dapat dilakukan untuk menyemarakkan hari Ke merdekaan Indonesia, seperti mengikuti perlombaan, menonton film pahlawan, atau berkunjung ke tempat-tempat bersejarah, salah satunya pergi ke Museum.  Salah satu Museum yang menarik dikunjungi untuk napak tilas di HUT RI adalah Museum Perumusan Naskah Prokl