Langsung ke konten utama

Berkenalan dan Bermain Dengan Gajah di Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur

Taman Nasional Way Kambas (TNWK) adalah Taman Nasional perlindungan gajah (tempat pelatihan dan konservasi gajah), yang terletak di daerah Lampung, tepatnya di Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur, Indonesia. 

Cara mencapai lokasi way kambas,  cukup mudah dijangkau, karena telah dihubungkan dengan jalan aspal hitam yang dapat dilalui oleh kendaraan roda 4 atau Bus. 

Pawang Gajah di sana juga ramah sekali, selalu membantu ketika pengunjung membutuhkan bantuan, tidak pelit ilmu untuk membagikan informasi seputar gajah. Utamanya lagi pawang gajah di sana membantu pengunjung untuk bisa pendekatan (PDKT) dengan gajah-gajah lucu itu. Jadi di sana bukan hanya lihat-lihat saja, kita bisa mengetahui dan praktek langsung cara memberi gajah makan, memandikannya, hingga melihat mereka pulang ke kandang. Sesuatu pengalaman yang menakjubkan 😍

Memandikan gajah

Memberi makan gajah

Teman cerita tahu nggak, gajah adalah hewan perasa seperti manusia, baperan gitu loh istilah zaman kini dan mereka bisa sedih juga. Melihat mereka mengeluarkan air mata, rasanya nyess di hati. Sepakat ga sih, mereka itu hewan luar biasa, dibalik badannya yang memiliki bobot besar, ternyata gajah dewasa, juga memiliki otak yang besar. Pantas saja kalau gajah tergolong hewan cerdas ya.

Gajah lucu

Dilansir dari waykambas.org, sejarah Taman Nasional Way Kambas adalah satu dari dua kawasan konservasi yang berbentuk taman nasional di Propinsi Lampung selain Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 670/Kpts-II/1999 tanggal 26 Agustus 1999, kawasan TNWK mempunyai luas lebih kurang 125,631.31 ha.

Pada dasarnya Taman Nasional Way Kambas melakukan pengelolaan keanekaragaman hayati yang bersifat masih liar baik flora ataupun faunanya, salah satu jenis satwa liar yang dikelola secara lebih intensif adalah Gajah Sumatera yang ditempatkan dalam satu tempat yang lebih dikenal dengan sebutan PLG (Pusat Latihan Gajah). 

Dengan semakin berkembangnya pengelolaan waykambas, PLG mampu menarik wisatawan yang ingin melihat dari dekat aktivitas gajah yang telah dijinakkan.

Rumah Sakit Gajah

Mereka lebih banyak makan dibanding tidur loh

Terima kasih sudah melindungi dan menjaga gajah-gajah dari perburuan liar.Jangan bunuh mereka hanya karena gading. Miris rasanya masih banyak berita yang membunuh gajah hanya demi keuntungan pribadi. Sungguh egois!
Nunik, semoga kamu tumbuh jadi gajah yang sehat dan cerdas ya.

 
Note: Nunik adalah salah satu gajah yang kita kenal selama menginap di waykambas. 


Oh iya, teman cerita kalau mau berkunjung ke sana tidak perlu khawatir tidur di mana. Nggak akan tidur di kandang atau hutan beratap langit kok. Di kawasan tersebut juga ada penginapan untuk wisatawan. Titip salamku untuk Nunik dan semua gajah di sana ya jika teman cerita mau berkunjung. 😊


Memori bersama Gajah 


Referensi : https://waykambas.org/

Terima kasih juga teman perjalanan
cc : Amarillis dan Eka DwiC

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Lebih Dekat Urang Kanekes, Baduy Dalam dan Hidup Berdampingan Dengan Alam

Apa yang teman cerita pikirkan tentang Baduy? Suku pedalaman yang tertinggal dan jauh dari kata modern? Siapa sih sebenarnya suku Baduy itu? Apa benar kehidupan orang Baduy penuh dengan Mistis? Nah, kali ini aku ingin berbagi cerita tentang pengalaman menarik ketika berkunjung ke Perkampungan Baduy. Perkampungan yang jauh dari keramaian kota. Menghabiskan akhir pekan di Baduy Dalam? Kenapa Nggak 😉 Oke, be quiet! Life is simple, but not easy.  Mari belajar kesederhanaan dan ketangguhan hidup orang Baduy. Don't slack off! Mari bergerak dan ikut berpetualang bersamaku 🚶‍♀️🚶‍♀️🚶‍♀️🚶‍♀️ Hal pertama yang menarik adalah mereka sendiri ternyata tidak pernah menyebut dirinya suku Baduy, melainkan urang Kanekes (orang Kanekes). Aku baru tau hal ini ketika Ayah Darma menjelaskan.  Ada dua golongan yaitu Baduy Dalam dan Baduy Luar. Apa perbedaannya?  Untuk perbedaan yang mudah diketahui adalah orang Baduy Luar sudah bisa menerima budaya dari luar, menggunakan handphone, mandi dengan sab

Mengenal Lebih Dekat Kehidupan Masyarakat di Kampung Adat Tasikmalaya

Apa yang dipikirkan ketika mendengar nama Kampung Naga? Kampung yang dihuni oleh naga-naga terbang seperti di televisi? 🐉🐲 Wohooo yang ini lebih menarik dari sekedar Naga sungguhan. Kampung Naga adalah salah satu kampung adat tradisional yang berada di Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. Desa tradisional sunda dengan gubug bambu beratap jerami, terletak di lembah dan dikelilingi sawah. Dengan berkunjung ke sini kita bisa belajar tradisi dan adat istiadat, serta menikmati keindahan arsitektur, serta alamnya.  Kehidupan di Kampung Naga Tasikmalaya masih sangat kental dengan budaya sunda dan tradisi nenek moyang zaman dulu. Kurang lebih sama seperti suku Baduy, di Kampung Naga ini juga menolak adanya listrik dan pengaruh modernisasi, kegiatan bekerja masyarakatnya seperti menumbuk di lesung itu tidak boleh diabadikan, juga sama-sama memiliki kepercayaan kuat terhadap alam.  Untuk masuk ke Kampung Naga kita harus menuruni anak tangga yang jumlahnya berapa lapis? Ratusan

Merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Menginap di Museum Perumusan Naskah Proklamasi

Night at Museum - Menginap di Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Apa yang kamu temukan di sana? 👻👹 Apa yang pertama kamu pikirkan ketika ada kegiatan menginap di Museum? Teringat filmnya  Night at the Museum, tentang  seorang penjaga malam di Museum Sejarah yang menemukan bahwa koleksi museumnya hidup kembali setiap malam. 😱😱 Kira-kira mungkin terjadi ga ya di kehidupan nyata? Eitss penasaran ga? Jadi gini...  Semua berawal dari keinginan menyambut hari Kemerdekaan Indonesia yang ke 78 dengan cara yang beda. Teman cerita perlu meyakini bahwa k emerdekaan itu adalah sebuah proses. Selama hampir 78 tahun ini kita ngapain aja? Kepikiran, ngapain aja ya kira-kira?   Banyak cara seru yang dapat dilakukan untuk menyemarakkan hari Ke merdekaan Indonesia, seperti mengikuti perlombaan, menonton film pahlawan, atau berkunjung ke tempat-tempat bersejarah, salah satunya pergi ke Museum.  Salah satu Museum yang menarik dikunjungi untuk napak tilas di HUT RI adalah Museum Perumusan Naskah Prokl