Langsung ke konten utama

Wisata Sejarah ke Museum 10 November dan Monumen Tugu Pahlawan di Surabaya

Hai teman cerita yuk liburan ke Museum lagi ☺

Kali ini kita berwisata sejarah ke Museum 10 November dan Tugu Pahlawan yang beralamat di Jl. Pahlawan, Alun-alun Contong, Kec. Bubutan, Kota Surabaya. 


Alun-alun ini tidak jauh dari Stasiun Surabaya Gubeng loh. Bagi kalian yang menggunakan transportasi kereta api bisa banget nih jalan kaki ke sini dari Stasiun Surabaya Gubeng. Jalan-jalan sambil olahraga sekalian 🤭. Sepertinya kurang lengkap aja kalo ke Surabaya nggak mengunjungi Monumen Tugu Pahlawan ini 😄. Rekomendasi banget sih buat teman cerita yang suka wisata sejarah. Banyak hal yang bisa kita pelajari ketika berkunjung ke sini, salah satunya melihat peninggalan sejarah selama masa penjajahan dulu.


Oh iya teman cerita, Tugu Pahlawan ini dibangun untuk memperingati peristiwa pertempuran 10 November di Surabaya kala itu. Ada banyak arek-arek suroboyo yang tewas melawan belanda dalam pertempuran tersebut. Monumen ini menjadi ikon Kota Surabaya loh teman. Keren ya! Selain Indonesia memiliki Monumen Nasional (Monas) yang berada di Jakarta, Kota Surabaya juga memiliki Monumen Tugu Pahlawan ini. Tugu Pahlawan didirikan pada tanggal 10 November 1951 dan diresmikan oleh Presiden RI, Ir. Soekarno pada 10 November 1952.

Kemudian pada tanggal 10 November 1991 mulai dibangun Museum Sepuluh November dengan luas 1366 m2 pada kedalaman 7 meter di bawah permukaan tanah di areal Kompleks Tugu Pahlawan,  yang bertujuan untuk mendukung keberadaan Tugu Pahlawan serta melengkapi fasilitas sejarahnya. Museum tersebut diresmikan pada tanggal 19 Februari 2000 oleh Presiden RI, KH. Abdul Rahman Wachid. (Sumber: https://bappeko.surabaya.go.id).

Di Museum ini kita bisa melihat berbagai koleksi yang berkaitan dengan pertempuran kala itu, terdiri dari 2 lantai. Teman cerita jika berkunjung ke sini bisa melihat patung, foto, koleksi senjata, dan lukisan tentang peperangan dan gambar yang menggambarkan semangat para pejuang melawan penjajah. Hebat ya, para pahlawan kita. 


Bentuk Museum ini juga unik, karena mirip seperti piramida. Di halaman Museum teman cerita juga dapat melihat mobil hitam jenis Opel Kapitan dengan tahun pembuatan 1956. Mobil tersebut adalah milik Bung Tomo

Informasi lengkap mengenai Museum tersebut, teman cerita bisa berkunjung ke website ini ya: https://museumsepuluhnopember.business.site/. 

Dengan Sejarah kita belajar jatuh cinta ❤

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Lebih Dekat Urang Kanekes, Baduy Dalam dan Hidup Berdampingan Dengan Alam

Apa yang teman cerita pikirkan tentang Baduy? Suku pedalaman yang tertinggal dan jauh dari kata modern? Siapa sih sebenarnya suku Baduy itu? Apa benar kehidupan orang Baduy penuh dengan Mistis? Nah, kali ini aku ingin berbagi cerita tentang pengalaman menarik ketika berkunjung ke Perkampungan Baduy. Perkampungan yang jauh dari keramaian kota. Menghabiskan akhir pekan di Baduy Dalam? Kenapa Nggak 😉 Oke, be quiet! Life is simple, but not easy.  Mari belajar kesederhanaan dan ketangguhan hidup orang Baduy. Don't slack off! Mari bergerak dan ikut berpetualang bersamaku 🚶‍♀️🚶‍♀️🚶‍♀️🚶‍♀️ Hal pertama yang menarik adalah mereka sendiri ternyata tidak pernah menyebut dirinya suku Baduy, melainkan urang Kanekes (orang Kanekes). Aku baru tau hal ini ketika Ayah Darma menjelaskan.  Ada dua golongan yaitu Baduy Dalam dan Baduy Luar. Apa perbedaannya?  Untuk perbedaan yang mudah diketahui adalah orang Baduy Luar sudah bisa menerima budaya dari luar, menggunakan handphone, mandi dengan sab

Mengenal Lebih Dekat Kehidupan Masyarakat di Kampung Adat Tasikmalaya

Apa yang dipikirkan ketika mendengar nama Kampung Naga? Kampung yang dihuni oleh naga-naga terbang seperti di televisi? 🐉🐲 Wohooo yang ini lebih menarik dari sekedar Naga sungguhan. Kampung Naga adalah salah satu kampung adat tradisional yang berada di Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. Desa tradisional sunda dengan gubug bambu beratap jerami, terletak di lembah dan dikelilingi sawah. Dengan berkunjung ke sini kita bisa belajar tradisi dan adat istiadat, serta menikmati keindahan arsitektur, serta alamnya.  Kehidupan di Kampung Naga Tasikmalaya masih sangat kental dengan budaya sunda dan tradisi nenek moyang zaman dulu. Kurang lebih sama seperti suku Baduy, di Kampung Naga ini juga menolak adanya listrik dan pengaruh modernisasi, kegiatan bekerja masyarakatnya seperti menumbuk di lesung itu tidak boleh diabadikan, juga sama-sama memiliki kepercayaan kuat terhadap alam.  Untuk masuk ke Kampung Naga kita harus menuruni anak tangga yang jumlahnya berapa lapis? Ratusan

Merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Menginap di Museum Perumusan Naskah Proklamasi

Night at Museum - Menginap di Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Apa yang kamu temukan di sana? 👻👹 Apa yang pertama kamu pikirkan ketika ada kegiatan menginap di Museum? Teringat filmnya  Night at the Museum, tentang  seorang penjaga malam di Museum Sejarah yang menemukan bahwa koleksi museumnya hidup kembali setiap malam. 😱😱 Kira-kira mungkin terjadi ga ya di kehidupan nyata? Eitss penasaran ga? Jadi gini...  Semua berawal dari keinginan menyambut hari Kemerdekaan Indonesia yang ke 78 dengan cara yang beda. Teman cerita perlu meyakini bahwa k emerdekaan itu adalah sebuah proses. Selama hampir 78 tahun ini kita ngapain aja? Kepikiran, ngapain aja ya kira-kira?   Banyak cara seru yang dapat dilakukan untuk menyemarakkan hari Ke merdekaan Indonesia, seperti mengikuti perlombaan, menonton film pahlawan, atau berkunjung ke tempat-tempat bersejarah, salah satunya pergi ke Museum.  Salah satu Museum yang menarik dikunjungi untuk napak tilas di HUT RI adalah Museum Perumusan Naskah Prokl