Langsung ke konten utama

Mengunjungi Museum H.O.S. Tjokroaminoto

Museum H.O.S Tjokroaminoto

Halaman depan Museum H.O.S Tjokroaminoto









 

Kos-kosan bersejarah di Gang Peneleh Kota Surabaya, saksi bisu Ir Soekarno dulu pernah juga jadi anak kos loh. Ya, dulu Bung Karno pernah ngekos di rumah Bapak Haji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto.

Salah satu tempat wisata sejarah di Kota Surabaya yang bisa kita kunjungi adalah rumah Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto atau yang lebih dikenal H.O.S Cokroaminoto, beliau merupakan salah satu pemimpin organisasi pertama di Indonesia, yaitu Sarekat Islam (SI). Beliau juga adalah "Bapak Kos" sekaligus guru dari Ir Soekarno, Tan Malaka, Musso, Semaoen. 

Rumah sederhana ini dulu adalah tempat tinggal, kisah perjuangan dari para anak-anak muda yang berpengaruh untuk Indonesia. Bangunan yang memiliki banyak sejarah ini sekarang sudah jadi museum. 

Jadi teman cerita juga bisa nih buat rencanain berkunjung ke sini. Penasaran kan sama suasana kamar Ir Soekarno? Kalo ke Surabaya monggo mampir yo rek! Petugas museum di sini juga ramah-ramah banget, mau nganterin kita buat keliling sambil menjelaskan sejarahnya.



Mengutip dari laman https://m.liputan6.com/surabaya/

"Jadi di bagian belakang itu, terdapat kamar yang unik. Keunikan kamar ini karena menyatu dengan bagian atap. Dikisahkan, kamar itu adalah kamar Bung Karno. Di kamar itu juga HOS Tjokroaminoto sering mengajar murid-muridnya. Selain itu, pengunjung juga dapat melihat kumpulan foto anak-anak muda yang pernah indekos di sana. Terpampang foto Bung Karno, Muso, Semaun, dan Kartosuwiryo. Mereka semua adalah murid-murid HOS Tjokroaminoto." Keren ya 👍

Sederhana tapi penuh makna, mungkin itu yang bisa aku gambarkan setelah berkunjung ke Museum H.O.S Tjokroaminoto.

Bukan tempat atau di mana kita tinggal dan bersekolah, tetapi bagaimana niat kita untuk belajar menimba ilmunya itu yang utama. Kita bisa belajar dimanapun, kapanpun, bersama siapapun. Ilmu itu jangkauannya luas sekali, bukan hanya ada di tempat-tempat atau sekolah mewah saja.


Ruangan koleksi foto

Teman cerita kalo mau berkunjung ke sini gampang banget kok aksesnya, mudah dijangkau, alamatnya berada di Jl. Peneleh Gg. VII No.29-31, Peneleh, Kec. Genteng, Kota Surabaya, Jawa Timur.

Suasana rumahnya masih asli, jadi saat berkunjung merasa masuk ke lorong waktu pada zaman dahulu, merasakan arti sebuah kesederhanaan yang mampu melahirkan pemikiran-pemikiran hebat. Rekomendasi untuk jalan-jalan sambil belajar, salah satunya bisa dengan wisata sejarah.


Tangga menuju kamar Ir. Soekarno

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Lebih Dekat Urang Kanekes, Baduy Dalam dan Hidup Berdampingan Dengan Alam

Apa yang teman cerita pikirkan tentang Baduy? Suku pedalaman yang tertinggal dan jauh dari kata modern? Siapa sih sebenarnya suku Baduy itu? Apa benar kehidupan orang Baduy penuh dengan Mistis? Nah, kali ini aku ingin berbagi cerita tentang pengalaman menarik ketika berkunjung ke Perkampungan Baduy. Perkampungan yang jauh dari keramaian kota. Menghabiskan akhir pekan di Baduy Dalam? Kenapa Nggak 😉 Oke, be quiet! Life is simple, but not easy.  Mari belajar kesederhanaan dan ketangguhan hidup orang Baduy. Don't slack off! Mari bergerak dan ikut berpetualang bersamaku 🚶‍♀️🚶‍♀️🚶‍♀️🚶‍♀️ Hal pertama yang menarik adalah mereka sendiri ternyata tidak pernah menyebut dirinya suku Baduy, melainkan urang Kanekes (orang Kanekes). Aku baru tau hal ini ketika Ayah Darma menjelaskan.  Ada dua golongan yaitu Baduy Dalam dan Baduy Luar. Apa perbedaannya?  Untuk perbedaan yang mudah diketahui adalah orang Baduy Luar sudah bisa menerima budaya dari luar, menggunakan handphone, mandi dengan sab

Mengenal Lebih Dekat Kehidupan Masyarakat di Kampung Adat Tasikmalaya

Apa yang dipikirkan ketika mendengar nama Kampung Naga? Kampung yang dihuni oleh naga-naga terbang seperti di televisi? 🐉🐲 Wohooo yang ini lebih menarik dari sekedar Naga sungguhan. Kampung Naga adalah salah satu kampung adat tradisional yang berada di Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. Desa tradisional sunda dengan gubug bambu beratap jerami, terletak di lembah dan dikelilingi sawah. Dengan berkunjung ke sini kita bisa belajar tradisi dan adat istiadat, serta menikmati keindahan arsitektur, serta alamnya.  Kehidupan di Kampung Naga Tasikmalaya masih sangat kental dengan budaya sunda dan tradisi nenek moyang zaman dulu. Kurang lebih sama seperti suku Baduy, di Kampung Naga ini juga menolak adanya listrik dan pengaruh modernisasi, kegiatan bekerja masyarakatnya seperti menumbuk di lesung itu tidak boleh diabadikan, juga sama-sama memiliki kepercayaan kuat terhadap alam.  Untuk masuk ke Kampung Naga kita harus menuruni anak tangga yang jumlahnya berapa lapis? Ratusan

Merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Menginap di Museum Perumusan Naskah Proklamasi

Night at Museum - Menginap di Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Apa yang kamu temukan di sana? 👻👹 Apa yang pertama kamu pikirkan ketika ada kegiatan menginap di Museum? Teringat filmnya  Night at the Museum, tentang  seorang penjaga malam di Museum Sejarah yang menemukan bahwa koleksi museumnya hidup kembali setiap malam. 😱😱 Kira-kira mungkin terjadi ga ya di kehidupan nyata? Eitss penasaran ga? Jadi gini...  Semua berawal dari keinginan menyambut hari Kemerdekaan Indonesia yang ke 78 dengan cara yang beda. Teman cerita perlu meyakini bahwa k emerdekaan itu adalah sebuah proses. Selama hampir 78 tahun ini kita ngapain aja? Kepikiran, ngapain aja ya kira-kira?   Banyak cara seru yang dapat dilakukan untuk menyemarakkan hari Ke merdekaan Indonesia, seperti mengikuti perlombaan, menonton film pahlawan, atau berkunjung ke tempat-tempat bersejarah, salah satunya pergi ke Museum.  Salah satu Museum yang menarik dikunjungi untuk napak tilas di HUT RI adalah Museum Perumusan Naskah Prokl