Langsung ke konten utama

Mengenal Sejarah Kretek Indonesia di House of Sampoerna Surabaya

House of Sampoerna Surabaya. Jalan-jalan sambil belajar lagi yuk. 

Cara menikmati aroma cengkeh dan tembakau, tanpa harus merokok bisa kita lakukan ketika berkunjung ke salah satu museum yang berada di Surabaya. Ya, salah satu destinasi wisata di Surabaya yang wajib dikunjungi oleh teman cerita adalah House of Sampoerna yang  beralamat di Taman Sampoerna No.6, Krembangan Utara, Kec. Pabean Cantian, Kota Surabaya, Jawa Timur.


Saat pertama kali masuk ruangan, kita sudah bisa langsung mencium aroma tembakau dan cengkeh khas Nusantara yang baunya harum sekali. 


Di sini kita juga bisa belajar sejarah kretek Indonesia hingga melihat proses pembuatan rokok itu sendiri. Teman cerita bisa mengenal berbagai macam tembakau hingga menyaksikan pembuatan rokok dari balik kaca transparan yang terdapat di lantai dua ya.



Museum rokok ini dulunya adalah pabrik rokok pertama Sampoerna. Saat ini bangunan bergaya kolonial Belanda yang dibangun sekitar tahun 1862 termasuk dalam situs bersejarah yang dilestarikan di Surabaya. Pada masa Belanda, bangunan ini adalah panti asuhan yang dikelola Belanda. Kemudian pada tahun 1932 dibeli oleh Liem Seeng Tee yang menjadi pendiri Sampoerna dan menjadi tempat pertama produksi rokok Sampoerna. Saat ini, bangunan ini termasuk dalam situs sejarah yang dilestarikan di Surabaya.

Di dalam museum house of Sampoerna ini kita bisa melihat alat-alat pembuatan rokok, galeri menarik dan replika warung yang dipenuhi berbagai koleksi rokok Sampoerna berbagai varian loh. Jangan khawatir untuk yang muslim museum ini juga tersedia musala. 


Menariknya lagi setelah puas keliling museum kita bisa jalan-jalan berkeliling Surabaya menggunakan bus khusus berwarna merah yang bernama Surabaya Heritage Track. Bus ini memang digunakan khusus untuk pengunjung museum. Selama perjalanan teman cerita nantinya akan ditemani oleh guide yang menjelaskan setiap tempat bersejarah yang disinggahi. Kali ini aku berkesempatan berkeliling ke ex Keraton Surabaya dan gedung kesenian teman. Oh iya, sebelum teman cerita berkeliling dengan Bus ini, harus mendaftarkan diri terlebih dahulu ya. Tiketnya gratis pokoknya, tanpa ada biaya apapun. 😊

Informasi lebih lanjut bisa cek di website https://www.houseofsampoerna.museum/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Lebih Dekat Urang Kanekes, Baduy Dalam dan Hidup Berdampingan Dengan Alam

Apa yang teman cerita pikirkan tentang Baduy? Suku pedalaman yang tertinggal dan jauh dari kata modern? Siapa sih sebenarnya suku Baduy itu? Apa benar kehidupan orang Baduy penuh dengan Mistis? Nah, kali ini aku ingin berbagi cerita tentang pengalaman menarik ketika berkunjung ke Perkampungan Baduy. Perkampungan yang jauh dari keramaian kota. Menghabiskan akhir pekan di Baduy Dalam? Kenapa Nggak 😉 Oke, be quiet! Life is simple, but not easy.  Mari belajar kesederhanaan dan ketangguhan hidup orang Baduy. Don't slack off! Mari bergerak dan ikut berpetualang bersamaku 🚶‍♀️🚶‍♀️🚶‍♀️🚶‍♀️ Hal pertama yang menarik adalah mereka sendiri ternyata tidak pernah menyebut dirinya suku Baduy, melainkan urang Kanekes (orang Kanekes). Aku baru tau hal ini ketika Ayah Darma menjelaskan.  Ada dua golongan yaitu Baduy Dalam dan Baduy Luar. Apa perbedaannya?  Untuk perbedaan yang mudah diketahui adalah orang Baduy Luar sudah bisa menerima budaya dari luar, menggunakan handphone, mandi dengan sab

Mengenal Lebih Dekat Kehidupan Masyarakat di Kampung Adat Tasikmalaya

Apa yang dipikirkan ketika mendengar nama Kampung Naga? Kampung yang dihuni oleh naga-naga terbang seperti di televisi? 🐉🐲 Wohooo yang ini lebih menarik dari sekedar Naga sungguhan. Kampung Naga adalah salah satu kampung adat tradisional yang berada di Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. Desa tradisional sunda dengan gubug bambu beratap jerami, terletak di lembah dan dikelilingi sawah. Dengan berkunjung ke sini kita bisa belajar tradisi dan adat istiadat, serta menikmati keindahan arsitektur, serta alamnya.  Kehidupan di Kampung Naga Tasikmalaya masih sangat kental dengan budaya sunda dan tradisi nenek moyang zaman dulu. Kurang lebih sama seperti suku Baduy, di Kampung Naga ini juga menolak adanya listrik dan pengaruh modernisasi, kegiatan bekerja masyarakatnya seperti menumbuk di lesung itu tidak boleh diabadikan, juga sama-sama memiliki kepercayaan kuat terhadap alam.  Untuk masuk ke Kampung Naga kita harus menuruni anak tangga yang jumlahnya berapa lapis? Ratusan

Merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Menginap di Museum Perumusan Naskah Proklamasi

Night at Museum - Menginap di Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Apa yang kamu temukan di sana? 👻👹 Apa yang pertama kamu pikirkan ketika ada kegiatan menginap di Museum? Teringat filmnya  Night at the Museum, tentang  seorang penjaga malam di Museum Sejarah yang menemukan bahwa koleksi museumnya hidup kembali setiap malam. 😱😱 Kira-kira mungkin terjadi ga ya di kehidupan nyata? Eitss penasaran ga? Jadi gini...  Semua berawal dari keinginan menyambut hari Kemerdekaan Indonesia yang ke 78 dengan cara yang beda. Teman cerita perlu meyakini bahwa k emerdekaan itu adalah sebuah proses. Selama hampir 78 tahun ini kita ngapain aja? Kepikiran, ngapain aja ya kira-kira?   Banyak cara seru yang dapat dilakukan untuk menyemarakkan hari Ke merdekaan Indonesia, seperti mengikuti perlombaan, menonton film pahlawan, atau berkunjung ke tempat-tempat bersejarah, salah satunya pergi ke Museum.  Salah satu Museum yang menarik dikunjungi untuk napak tilas di HUT RI adalah Museum Perumusan Naskah Prokl